Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh depresi, efikasi diri, dan manajemen sumber daya pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis campuran selama pandemi COVID-19. Dengan mengumpulkan data dari 65 responden menggunakan kuesioner, penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa mengalami tingkat depresi yang perlu mendapat perhatian serius, terutama terkait dengan kelelahan dan pemikiran tentang kematian. Meskipun siswa menunjukkan tingkat keterlibatan yang positif secara umum, tantangan kejenuhan dan kurangnya interaksi sosial dalam pembelajaran jarak jauh juga teridentifikasi. Hasil analisis data mengindikasikan peran krusial depresi, efikasi diri, manajemen waktu, dan keterlibatan siswa dalam konteks pembelajaran pandemi. Oleh karena itu, rekomendasi disampaikan untuk mengimplementasikan layanan konseling online dan panduan akademik guna mendukung kesejahteraan mental siswa. Selain itu, strategi manajemen waktu yang ditingkatkan dan interaksi guru-siswa yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan efikasi diri dan keterlibatan siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih positif dan adaptif di tengah tantangan pandemi. Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam bagi pendidik dan praktisi pendidikan, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan dan inovasi di masa mendatang. Dengan memahami dinamika ini, diharapkan sistem pendidikan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selama situasi krisis seperti pandemi, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.