Padi merupakan komoditas penting yang mengalami peningkatan kebutuhan tiap tahun. Perluasan areal penanaman ke lahan kering adalah salah satu cara meningkatkan produksi padi. Perlu penelitian terhadap ketahanan kekeringan pada padi agar kebutuhan dapat terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nisbah jumlah, bobot segar, bobot kering, panjang, luas permukaan, dan volume perakaran dalam yang mempunyai hubungan dengan ketahanan kekeringan pada tanaman padi gogo secara dini. Penelitian ini dilakukan di Kebun Tridharma Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Maret sampai Agustus 2019. Rancangan lingkungan yang dipakai split plot dengan dua faktor yaitu perlakuan kekeringan sebagai faktor pertama dan kultivar sebagai faktor kedua. Perlakuan kekeringan terdiri dari 2 aras yaitu cukup air dengan disiram 2 hari sekali dan kekeringan dengan disiram 10 hari sekali. Kultivar padi yang digunakan terdiri dari 6 macam yaitu Unsoed Parimas, Rindang 2, Inpago 9, Inpago 10, Inpago 11 dan IR 64. Variabel pengamatan berupa nisbah perakaran dalam (jumlah akar, bobot segar akar, bobot kering akar, panjang akar, luas permukaan akar, volume akar) dan indeks toleransi cekaman. Terdapat hubungan nyata nisbah bobot kering perakaran dalam, nisbah panjang perakaran dalam, dan nisbah luas permukaan perakaran dalam dengan indeks toleransi cekaman hasil saat panen. Nisbah perakaran dalam tidak dapat digunakan untuk pendugaan ketahanan kekeringan tanaman padi secara dini, yaitu pada 6 mst dan 9 mst.